Manfaat Mendongeng untuk Perkembangan Anak
Masdimass.com - Setiap tanggal 28 November, diperingati sebagai hari dongeng nasional. Peringatan ini sudah dari sejak tahun 2015 di deklarasikan sebagai hari Dongeng Nasional oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Ada asal muasal mengapa tanggal 28 November dipilih menjadi tanggal peringatan hari Dongeng Nasional. Ternyata tanggal 28 November memiliki hubungan dengan hari kelahiran Drs. Suyadi, atau yang biasa kita kenal sebagai Pak Raden.
Masih ingat dengan cerita Si Unyil, kan? Atau di masa sekarang, cerita Si Unyil sudah di format ulang dengan judul acara Laptop Si Unyil. Acara anak-anak di waktu siang hari, yang memberikan banyak informasi dan pengetahuan baru. Bahkan bukan hanya bisa dinikmati oleh anak-anak, orang dewasa pun senang menonton Si Unyil. Drs. Suyadi adalah pencipta dari Si Unyil. Drs. Suyadi dalam menciptakan Si Unyil memiliki tujuan, agar di Indonesia ada acara mendidik untuk anak-anak. Awal mula Suyadi menciptakan acara Si Unyil ialah pada tahun 1980-an. Suyadi pun tidak hanya membuat dan menciptakan, namun ia juga berperan dalam acara tersebut. Dalam acara Si Unyil, Suyadi lebih dikenal sebagai Pak Raden.
Umumnya dongeng berisi cerita yang sangat menarik untuk dibaca, didengar, dan disaksikan. Sebab biasanya orang akan terhibur selepas mendengar ataupun membaca cerita dongeng. Cerita dongeng di dalamnya berisi cerita-cerita imajinatif – yang akan membawa pembaca ataupun pendengarnya bisa larut dalam imajinatif cerita.
Tak hanya di Indonesia dongeng menjadi salah satu cerita anak yang tak akan pernah sirna. Di banyak negara di dunia, bahkan hampir di seluruh negara di dunia – cerita dongeng menjadi cerita anak yang tidak akan pernah mati. Cerita yang akan terus eksis sepanjang masa, biarpun cerita tersebut dibuat pada tahun yang lampau. Dongeng bukan hanya tak pernah sirna tanpa berkembang – ia terus berkembang mengikuti zaman. Namun dongeng-dongeng di masa lampau bukan berarti lantas ditinggalkan dan dilupakan. Justru semakin digemari dengan berbagai adaptasi yang dilakukan.
Dongeng yang terus berkembang, dengan adaptasi yang banyak dilakukan untuk satu cerita saja – bisa melahirkan banyak sekali versi cerita untuk satu dongeng. Misalnya saja dongeng Gadis Berkerudung Merah ditemukan ada banya versi cerita yang berbeda. Dari semua cerita yang ditemukan, sebenarnya intinya sama, yakni gadis kecil berkerudung merah yang diteror oleh serigala jahat. Yang membuat berbeda dari setiap versi cerita dengan cerita aslinya ialah ada versi yang menceritakan nenek si gadis mati, ada juga yang menceritakan nenek si gadis masih hidup, ada pula versi lain yang menceritakan ada pemburu yang menyelamatkan si gadis, dan ada versi lainnya yang menceritakan bahwa si gadis berkerudung merah cukup cerdik, sehingga dapat selamat dari teror serigala jahat.
Coba saja tengok dongeng kisah 1001 malam yang berasal dari Persia – merupakan kumpulan cerita Scheherazade. Apakah kalian tahu bahwa dongeng kisah 1001 Malam pertama kali dibawa ke Eropa sekitar abad ke-18 – hingga saat ini dongeng kisah 1001 Malam, tetap mendapat tempat tersendiri di hati pembaca, baik orang tua maupun anak-anak. Dongeng lainnya bisa kita tengok bersama, ada cerita Hansel and Gretel – siapa yang tidak tahu tentang cerita yang satu ini? Kisah dongeng ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1812, dan masih eksis hingga saat ini. Bahkan tidak hanya berhenti dalam media cetak, tapi juga di adaptasi ke dalam bentuk opera, animasi, dan film.
Dongeng Aladin. Siapa yang tidak mengetahui soal kisah dongeng yang paling populer satu ini? Dongeng Aladin bahkan lebih awal dikenal oleh masyarakat, yakni pertama kali dipublikasikan di Inggris pada tahun 1706 – dan masih dicintai sampai sekarang dari seluruh dunia. Bahkan Disney pun mengadaptasi dongeng Aladin dan Lampu Ajaib ke dalam berbagai bentuk, baik media cetak, animasi, sampai film. Ada juga Cinderella, Snow White dan Tujuh Kurcaci, yang seringkali menimbulkan fantasi imajinasi tersendiri bagi anak-anak dan juga orang dewasa yang masih menikmati kisahnya. Tidak sedikit orang dewasa yang menyukai kisah dongeng tertentu, sampai rela mengoleksi mainan dan perlengkapan dengan nuansa tokoh dari kisah dongeng favorit mereka. Walaupun harus merogoh uang yang cukup banyak pun, mereka tidak merasa keberatan.
Dongeng memang menjadi salah satu cerita anak yang paling diminati dan paling populer – di semua kalangan. Di Indonesia, seperti sudah menjadi tradisi tidak tertulis – orang tua membacakan cerita dongeng kepada anak-anak mereka – sebagai pengantar tidur. Dan entah mengapa dongeng selalu berhasil “menyihir’’ anak-anak, sehingga mereka bisa berimajinasi dan lebih berekspresi. Di Indonesia, ada juga dongeng legenda yang paling populer, diantaranya Legenda Candi Prambanan, Dongeng Anak Keong Mas, Malin Kundang, Bawang Merah dan Bawang Putih – yang sampai sering menjadi bahan cerita dalam sinetron Indonesia, Legenda Danau Toba, dan Legenda Tangkuban Perahu – dengan tokoh utamanya Sangkuriang.
Membacakan dongeng untuk anak ataupun membiasakan anak untuk membaca dongeng bukan hanya bisa membuat anak terhibur. Akan tetapi juga bisa membawa dampak positif bagi perkembangan anak, loh. Lantas, apa saja sih manfaat membaca mendongeng untuk perkembangan anak? Simak ulasannya di bawah ini, ya!
1. Membangun ikatan antara anak dengan orang tua
Hai Bunda dan Ayah, kalian bisa banget mencoba membacakan dongeng dari sekarang – di saat usia anak Anda masih usia dini. Ini sangat bermanfaat untuk membangun ikatan kalian dengan anak. Kenapa? Karena ketika kalian membacakan dongeng, anak pasti akan secara aktif bertanya – karena pasti pemahamannya belum sampai. Lewat pertanyaan-pertanyaan dari anak, akan membangun komunikasi yang erat antara orang tua dengan anak. Untuk membangun ikatan dengan anak, bisa juga melihat artikel "Bisa Bermain bersama Anak di Rumah Selama Masa Pandemi"
2. Menumbuhkan empati dan internalisasi nilai
Cerita dongeng yang berasal dari luar negeri, maupun dari Indonesia – umumnya memiliki berbagai macam pesan moral di dalamnya. Maka dari itu dengan membiasakan anak membaca dongeng ataupun orang tua membacakan dongeng untuk anak. Anak bisa belajar dari sejak dini untuk mengetahui apa yang baik dan buruk, juga bisa belajar untuk tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada orang lain dan mahluk hidup lainnya. Nilai-nilai yang terdapat dalam pesan moral pada dongeng, dapat membantu dalam pembentukan karakter seorang anak secara positif.
3. Meningkatkan kemampuan berbahasa anak
Melalui kegiatan mendengarkan dongeng ataupun membaca dongeng bisa menjadi alat untuk menstimulan anak. Di mana dongeng dapat merangsang meningkatkan keterampilan berbahasa anak. Anak yang terbiasa mendengarkan cerita dan membaca cerita akan lebih banyak mempunyai kosa kata bahasa, dibandingkan anak yang dibiasakan bermain game.
4. Meningkatkan minat baca pada anak
Mungkin banyak di antara kita yang tahu bahwa tingkat literasi di Indonesia termasuk rendah di dunia. Padahal kekayaan cerita daerah di Indonesia begitu banyak. Ditambah lagi untuk era anak milenial, literasi menjadi sesuatu hal yang membosankan. Padahal dalam kurikulum K13, literasi menjadi salah satu poin penting dalam penilaian. Mulai untuk membiasakan membacakan dongeng pada anak, dapat menarik mereka untuk tertarik pada buku cerita – akibat dari rasa keingintahuan yang besar. Dengan begitu minat baca pada anak akan tergali.
Posting Komentar untuk "Manfaat Mendongeng untuk Perkembangan Anak"