Apa itu Cinderella Complex pada Anak?
Masdimass.com - Pernahkah Anda mendengar istilah Cinderella Complex? Kalau sudah apakah Anda tahu kalau Cinderella Complex bisa terjadi pada anak Anda? Cinderella Complex bisa terjadi pada anak Anda, kalau Anda membuat kesalahan dalam pola asuh untuk anak. Lantas pola asuh seperti apa sih yang bisa menyebabkan Cinderella Complex pada anak? Perlu untuk mengetahuinya agar bisa menjadi peringatan dari sejak dini, agar ke depannya Cinderella Complex tidak terjadi pada anak Anda. Tapi sebelum masuk ke pembahasan itu, terlebih dahulu bahas yuk apa sih itu Cinderella Complex?
Anda pasti pernah mendengar, membaca, menonton cerita tentang Cinderella. Cerita dongeng dari negara Barat yang amat terkenal itu. Cerita dongeng populer besutan Disney. Hampir semua orang menyukai cerita tentang Cinderella itu. Tidak terbatas pada usia, tua dan muda semua menyukai cerita Cinderella. Tidak sedikit orang-orang dewasa yang juga mengoleksi berbagai pernak-pernik dari Cinderella. Bahkan banyak juga orang dewasa yang berharap dan bermimpi andaikan saja hidup mereka bisa seperti Cinderella.
Lantas apa sih Cinderella Complex itu? Cinderella Complex adalah istilah dalam psikiatri modern, yang pertama kali dicetuskan oleh Collete Dowling. Collete Dowling adalah seorang terapis yang juga sekaligus penulis buku berjudul The Cinderella Complex: Women’s Hidden Fear of Independence. Cinderella Complex dijelaskan oleh Collete Dowling dalam bukunya tersebut sebagai sebuah keinginan di bawah ketidaksadaran untuk ingin diurus orang lain. Atau keadaan di mana dialami seorang perempuan yang sangat ingin dilindungi dan membutuhkan seorang pria yang bisa menjadi tameng di dalam hidupnya.
Cinderella Complex ini sebenarnya belum diteliti lebih lanjut dan lebih dalam. Oleh karena itu belum bisa dijadikan sebagai sebuah gangguan psikologis. Namun istilah ini sudah populer mencuat di kalangan masyarakat. Di mana orang yang mempunyai ini sangat bergantung pada orang lain, bahkan nyaris tidak bisa hidup mandiri.
Sindrom yang satu ini memang banyak terjadi pada wanita, akibat dari kekeliruan pola asuh anak pada saat mereka masih kecil. Sindrom Cinderella Complex ini pun masuk ke dalam kondisi psikologis perempuan. Wanita yang mengalami sindrom ini biasanya ditandai dengan perilaku yang memiliki rasa takut untuk mandiri, serta menghubungkan kebahagiaan mereka dengan status emosional mereka juga. Dengan begitu mereka beranggapan bahwa dengan mereka hidup bersama “pangeran yang tampan” seperti dalam cerita kerajaan, maka hidup mereka pun juga akan sama seperti dalam kisah dongeng dan hidup mereka akan mendatangkan kebahagiaan.
Ada banyak alasan mengapa wanita memiliki sindrom Cinderella Complex. Salah satunya karena dalam masyarakat dilanggengkan prinsip seorang perempuan harus mempunyai pikiran bahwa mereka perlu bergantung pada seorang pria. Pada saat proses seorang anak perempuan dibesarkan kadang kala dalam pola asuhnya kadang kala muncul kebiasaan-kebiasaan yang akhirnya dilihat anak dan terekam dalam memorinya. Misalnya ketika di rumah ada seekor laba-laba, lalu sang ibu berteriak ketakutan memanggil ayah, lalu sang ayah datang, dan menyelamatkan ibu dengan mengusir pergi laba-laba tersebut. Dari kejadian ini anak bisa merekam dalam memorinya, kalau seorang wanita tidak bisa melakukan sesuatu sendiri, dan sangat membutuhkan seorang pria untuk melindunginya. Ketika tidak ada seorang pria maka kehidupannya menjadi tidak aman.
Pola asuh yang salah pada anak bisa menyebabkan munculnya sindrom Cinderella Complex ini. Perbedaan pola asuh yang diberikan kepada anak laki-laki dan perempuan salah satu penyebab paling umumnya. Pola asuh yang mendidik anak perempuan yang kurang menerima dorongan untuk menjadi mandiri, dengan sikap orang tua yang protektif. Berbeda dengan anak laki-laki yang memang biasanya dididik untuk tahan tempaan, tidak boleh cengeng, harus bisa mandiri, tidak boleh bergantung pada orangtua, tidak boleh manja, harus bisa mengambil sikap dan membuat keputusan, harus bisa menguasai dan tegas terhadap diri sendiri dan lingkungan. Jelas berbeda sekali dengan pola asuh kepada anak perempuan yang banyak terjadi. Penyebab lain yang bisa menyebabkan sindrom ini muncul pada anak perempuan sampai dia dewasa adalah karena faktor orangtua yang biasa memanjakan anaknya. Semua serba dilayani. Dan tidak pernah membiasakan anak perempuan untuk belajar menerima kenyataan hidup, bahwa kenyataan hidup berbeda dengan dunia fantasi dan cerita dongeng. Mereka yang selalu diajarkan dan diberi tahu bahwa hidup itu selalu berakhir bahagia. Tanpa mengetahui bahwa untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia itu membutuhkan kerja keras dan melewati proses amat panjang.
Lantas apa saja sih pola asuh yang bisa menjadi pencetus munculnya sindrom Cinderella Complex pada anak?
1. Sikap orang tua yang terlalu protektif atau overprotektif.
Sebenarnya kalau orang tua protektif kepada anaknya karena ingin melindungi anak perempuan, tidak salah sih. Apalagi di zaman seperti sekarang ini, yang kejahatannya sudah kian parah dan mengerikan. Tetapi sikap yang overprotektif ini justru bisa jadi boomerang loh. Kalau berlebihan akhirnya menjadi tidak baik bagi perkembangan mental dan karakter si Anak juga. Sikap overprotektif dari orang tua bisa membuat anak memiliki kecemasan berlebih ketika mereka beranjak tumbuh dewasa, karena terbiasa untuk selalu dilindungi. Pada akhirnya lama-kelamaan muncul lah sindrom Cinderella Complex ini.
2. Sikap orang tua yang otoriter.
Sikap orang tua yang otoriter merupakan pola asuh yang cenderung masih diterapkan hingga masa kini. Pola asuh yang satu ini memiliki ciri gaya asuh yang cenderung keras, komunikasi hanya berasal dari satu arah, anak, tidak diberi kesempatan untuk membuat pilihan, anak diharuskan untuk menuruti apa yang diinginkan oleh orang tua, dan menuntut anak sesuatu, tetapi respon memberikan penghargaan terhadap anak sangat rendah. Pola asuh yang demikian ini bisa berdampak dengan munculnya sindrom Cinderella Complex. Hal ini disebabkan karena anak hidup dalam ketakutan, tidak percaya diri, tidak terbiasa membuat dan memutuskan pilihan sendiri.
Bahkan sebenarnya wanita yang tampaknya mandiri mungkin saja juga mengalami tanda-tanda sindrom Cinderella Complex ini. Walaupun tidak ada daftar lengkap dari gejala yang bisa diamati, tapi gejala berikut mungkin bisa menjadi pertanda sedikit bagi Anda
- Wanita yang mengalami Cinderella Complex biasanya lebih memilih mematuhi pilihan dan keputusan pasangannya.
- Akan merasa cemas ketika harus hidup sendiri.
- Merasa kesulitan atau bahkan merasa tidak bisa membuat keputusan besar dalam hidupnya sendiri.
- Lebih menyukai memiliki pasangan yang romantis dan gambaran pria bak di cerita dongeng, seperti pangerang atau ksatria tampan, baik hati, dan memanjakan wanita.
- Memiliki keinginan untuk senantiasa diperhatikan.
Memang tidak semua wanita yang mengalami sindrom Cinderella Complex menunjukkan seperti gejala di atas. Dan juga tidak selalu berarti kalau Anda, atau anak Anda menunjukkan salah satu, salah dua, salah tiga dari gejala di atas sudah pasti mempunyai Cinderella Complex. Anda tetap harus mengkonsultasikannya dengan seorang psikoterapis. Psikoterapis akan membantu dan menganalisis pribadi dan kesehatan mental.
Posting Komentar untuk "Apa itu Cinderella Complex pada Anak?"